Novel Egosentris - Karya Syahid Muhammad : Review

Teruntuk kisah seseorang yang merasa dirinya terasingkan, oleh sebab yang mungkin dipandang oleh beberapa orang adalah hal yang menyebalkan, selagi hidup kita tidak sendiri, selagi kita merasa masih ada pada jalan yang semestinya, tak menghiraukan mungkin wajar tapi jangan sampai berbuat pada batas yang tak wajar..

EGOSENTRIS

Oleh Syahid Muhammad
Penerbit GradienMediatama
Desain Sampul iidmhd, Techno
ISBN : 978-602-208-165-4
Cetakan Ketujuh, Juli 2019
378 hlm, 13x19 cm

Blurb

Pada bait kesekian, diksi – diksi yang berbaris, kehilangan arah setelah koma yang berkepanjangan. Mereka baru menyadari bahwa dirinya hanyalah potongan tanya utusan Penyair Agung. Yang saling mencari penjelasan, saling mengartikan maknanya sendiri. Kemudian tetap menjadi tanya, tetap mencari, dan menemukan.

Untuk yang ketakutan dan bersembunyi.
Untuk yang dibedakan dan diasingkan.

Tegak dan hiduplah

Review

Egosentris – “Aku adalah rahasia. Yang semakin nyaring dalam sepi.”

Fatih, seorang mahasiswa yang mempunyai pemikiran kritis, hidup dengan sederhana, sifat yang sederhana, seorang pejuang beasiswa. Kisah ini bermula dengan adanya sikap dan perilaku Fatih yang kritis, membuat beberapa mahasiswa  merasa tidak nyaman dengan sikap Fatih atau mungkin resah.

Fana, ia adalah salah satu teman yang selalu dan mau mendengarkan segala keluh kesah Fatih, senang menjadi pendengar bagi cerita orang – orang termasuk Fatih, wajar jika hal tersebut membuat beberapa pria merasa nyaman ada didekatnya.

Saka, sohib Fatih pula, senang dengan alam, suka mendaki gunung dan suka membuat nyaman para perempuan yang ingin dekat dengannya, katanya sih orangnya gaenakan.. jadi ya begitu deh, ujung-ujungnya dikatain PHP wkwkw.. bocah yang satu ini bisa menjadi penghibur bagi Fatih dan Fana jika sewaktu – waktu hal tertentu menimpa sahabatnya.

Kisah seputar kehidupan perkuliahan, lebih menceritakan pada mental dan sisi kepribadian lain yang ada pada diri Fatih, menceritakan alur kehidupan yang ia jalani, mulai dari penderitaan sampai dengan kebahagiaan yang kadang kala tiba dengan singkatnya. Mood Fatih yang seringkali cepat berubah membuat sahabatnya harus 2 kali ekstra mendengarkan dan mau mendorong Fatih untuk tidak terlalu memikirkan pendapat orang – orang yang menurut Fatih tidak wajar. Kasus sosial memang terkadang menjadi bahan perkataan orang – orang diluar sana dengan sangat mudah nya mereka bisa berkomentar sesuai dengan tanggapan mereka tanpa melihat diluar fakta yang ada. Fatih adalah orang yang mudah dan resah terhadap hal – hal demikian, tapi apalah daya dia selama ini tidak mampu untuk berbuat apa – apa, hanya saja ia berusaha untuk membuat pemikiran orang – orang diluar sana tidak untuk beranggapan pada hal yang mereka sendiri tidak bisa mempertanggungjawabkan atas hal apa yang mereka komentari. Selain itu masalah yang dihadapkan Fatih selain dunia perkuliahan juga membahas mengenai relationship dan permasalahannya didalam keluarga yang dibahas secara cukup lengkap dan cukup detail.

“Anak, kamu mungkin dididik untuk kuat oleh Ayahmu. Tapi jangan sala tempat, kamu harus kuat untuk melawan dirimu sendiri.” (egosentris, hlm 359)

Selain kehidupan Fatih yang dibahas, dari kehidupan Fana dan Saka pun ikut dibahas. Hubungan mereka memang sudah sedekat keluarga, sama-sama terbuka dan sama-sama saling merasakan, menjadi mahasiswa psikolog membuat mereka begitu kental dengan kehidupannya masing – masing dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Cerminan seorang sahabat yang author bisa lihat, mereka memiliki karakter yang saling melengkapi, Fana dengan sikapnya yang selalu mampu menjadi media perasa bagi sahabatnya, Fatih yang bercerita dengan tingkat perasa yang tinggi, dan kadangkala menjadi pendengar yang baik, sedangkan Saka si cowok ganteng yang selalu ingin didengar, tegar walaupun kadang hatinya rapuh, kalian bener- bener akan melihat nilai dari kelengkapan persahabatan mereka jika kalian membaca ceritanya secara langsung..

“Sungguh perempuan mana yang rela memberikan telinganya tanpa berharap lebih? Perempuan mana yang rela memberikan waktunya tanpa harus memendamsesuatu. Aku terlalu pintar untuk tidak menyadari itu.” (egosentris, hlm 63)

Gaya bercerita yang santai dan puitis membuat pembaca begitu menikmati kisah mereka secara mengalir, alur yang tidak terburu – buru, memberikan runtutan cerita – cerita yang dikaitkan dengan beberapa kehidupan masa lalu pada diri seorang Fatih, tawa dan haru turut mengundang dalam cerita ini, author seperti membayangkan kehidupan diri author sendiri . Egosentris, hal serupa yang hidup dan tumbuh dalam diri seseorang menimbulkan sebuah rahasia yang semakin nyaring didalam sepi.

Sayangnya untuk ukuran Novel yang terbilang bergenre Romance sedikit kurang tepat, karena tidak banyak adegan – adegan romance yang disajikan sehingga novel ini cukup aman ya teman – teman buat dibaca dikala santai, sepi, sunyi, sendiri apalagi musim pandemi covid yuk #dirumahaja biar aman tapi tetap produktif ya ges..

Kalian juga akan menemukan makna egosentris sendiri kalo kalian baca buku  ini, banyak hal yang bisa kalian dapet dari buku ini, perjalanan dari kisah yang panjang membuat kita paham bahwa akhir cerita tidak selalu dapat dibenarkan.. penasaran yuk baca bukunya ya terbitan GradienMediatama

Selain novel ini, masih ada karya dari terbitan GradienMediatama  yang lain : Novel Hilang Arah – Sdavincii stay tune!


Terimakasih sudah mengikuti review sampai diakhir, semoga tetap terinpirasi, terus jaga kesehatan, saling tolong menolong dan ingat jujur sama diri sendiri ya :)



Related Posts:

0 Comments:

Posting Komentar