Review Novel Hilang Arah - SDAVINCII
Kala jarak adalah sesuatu yang
paling berarti dalam hidup, relasi cinta yang paling utama yang tidak dapat
dipisahkan dengan jarak, seolah ia
adalah penentu arah bagi kehidupan kita, namun semua adalah jalannya
masing-masing termasuk kita, ingin mempersepsikannya seperti apa, jangan sampai
membuat luka semoga membuat hati kita menjadi lebih terbuka, selamat membaca !
enjoy..
HILANG ARAH
Oleh Sdavincii
Penerbit Gradien Mediatama
Desain Sampul Katalika Project, Inoer H
ISBN : 978-602-208-181-4
Cetakan, Desember 2019
246 hlm. ; 13x19 cm
Penerbit Gradien Mediatama
Desain Sampul Katalika Project, Inoer H
ISBN : 978-602-208-181-4
Cetakan, Desember 2019
246 hlm. ; 13x19 cm
Blurb
Kalaupun jarak bukan menjadi penghalang untuk mengabadikan semuanya, maka
jarak bisa menjadi titik hancur untuk meruntuhkannya semaunya.
Waktu tinggal detik
Langkah tinggal jejak
Di sela hujan rintik
yang terdengar hanya isak
Tentang kita yang berjanji tak akan menemukan kata hilang.
Tentang arah yang kita jadikan bahan untuk menyerah. Sampai kalimat ini
ditulis, kau bisa membaca bahwa mata ini masih berkaca-kaca.
Review
- - sebuah novel SDAVINCII
tagline : Menghampiri yang hampir, menyudahi yang sudah
Hilang Arah – merupakan buku yang two
in one sih kalo menurut aku, banyak kalimat puitis yang ada didalam buku
tersebut, yang banyak menceritakan bagaimana kehidupan sosial orang dewasa,
mengambil setting kehidupan seorang mahasiswa dengan kisah cintanya. Seperti
halnya menjalani masalah percintaan seorang anak mahasiswa yang levelnya jauh
berbeda dengan anak sma , cinta monyet atau apalah itu, mereka adalah sepasang
kekasih yang sama-sama merasa dirinya nyaman dengan pasangannya dan akan selalu
begitu, terutama takkan mendua.
“ketika kita memiliki status, tidak semua waktuku, ini untukmu atau sebaliknya, bukan? Kita juga memiliki urusan masing-masing. Tugas kita hanya menjadi sesuatu yang paling hangat, saat salah satu dari kita membutuhkan tempat untuk pulang.” ( hlm 32, hilang arah)
Kehidupan seorang mahasiswa bukanlah melulu soal masalah
percintaan apalagi cintanya anak-anak, segala hal yang melibatkan kehidupan
seorang mahasiswa pada umumnya, tugas dan segala macam yang berkaitan dengan kehidupan
perkuliahan, hal ini membuat beberapa orang merasa bosan dengan segala yang
terlibat didalamnya.
Suatu hari dimana tokoh utama, mengharuskan ia untuk
berpisah sementara dengan kekasihnya, perkuliahan ilmu komunikasi mengantarkan
ia untuk mendapatkan tugas yang tidak biasa, mengharuskan ia untuk keluar dari
zona nyamannya selama ini, yang membuat berat bukanlah tugasnya namun tentu
jarak, akan ada pembatasan komunikasi dimana jangkauan tempat yang tidak
memungkinkan, bukan kemauannya atau kesengajaan, mau apalagi semua tugas ini
berkaitan dengan tugas akhir, mau tidak mau harus mau.
Dalam keberangkatannya ia tidak sendiri, ia bersama dengan
seorang partner yang baru saja dia kunjungi dengan sengaja, seorang fotografer
introvert, ia harus menjadi partner yang bekerja sama dengan baik nantinya,
tentunya akan banyak perjalanan yang ditempuh, akan ada banyak tantangan dan
segala hal yang perlu untuk dibahas.
Setelah jarak mengambil jalan tengah untuk
kita,
Maka segala yang pernah lama bersama pelan-
Maka segala yang pernah lama bersama pelan-
pelan menjurus kepada drama
Dekat saja konflik
Maka jauh selalu pelik.
Dekat saja rumit.
Maka jauh selalu pahit
Balik badan dan melangkah ke beda arah
Melahirkan hal-hal baru yang sanggup membuat
Cemburu membiru, seperti sebuah pertanyaan.
Kalau tidak ada aku di sana, kamu bahagianya
dengan siapa?
Tugasnya terbilang sulit, disana tokoh utama diharuskan
untuk mengobservasi segala sumber daya yang ada di daerah pedalaman dan itu
tidak sebentar, cukup lama mereka diharuskan untuk tinggal sementara dalam
lingkup daerah tersebut, sampai mereka sadar mereka sudah lama tinggal,
menyisakan detik demi detik kerinduan.
Dari halaman awal sampai terakhir, penulis tidak
menyebutkan siapa nama tokoh dibalik buku “Hilang Arah” ini, penulis hanya
menyebutkan beberapa nama dan itu pun sebagai peran tambahan yang dibuat dalam
cerita ini. Novel ini merupakan kategori novel remaja-romance, namun yang saya
lihat, novel ini memiliki karakteristik berbeda dari novel romance yang biasa
saya baca. Jika sering kali novel romance memperkenal tokoh dengan sangat
sempurna, mulai dari nama sampai penggambaran yang menurutku cool banget sih,
berbeda terbalik ya, novel “Hilang Arah” ini yang aku tangkap, penulis membuat
penokohan terhadap tokoh amat sangat sederhana, keistimewaannya bukan dari
poster fisik yang sempurna, namun kata-kata yang tersampaikan kepada pembaca
dibuat dengan sangat sempurna, sangat memperhatikan kata-kata dan itu simple
tapi indah.
Bukan hanya penokohan saja yang sederhana namun jalan cerita
yang dibuat juga sangat sederhana, sejujurnya author menaruh ekspektasi yang
cukup besar dengan novel ini, namun jalan cerita yang disuguhkan sampai dengan
akhir, author rasa itu adalah jalan cerita tersimpel, namun maknanya kena
gitu.. gak berbelit-belit dan gak ribet alur ceritanya.
Banyaknya pembelajaran yang bisa
kita dapet dari novel ini, mungkin bisa dibilang novel ini lebih ke
petualangan, budaya dan sosial sih kalo menurut author, dibanding ke hal-hal
romance seperti halnya cerita sepasang kekasih.
Takjub sih dengan banyaknya
kultur budaya yang dibawa dan dikemas dengan baik dalam novel ini, bukan hanya
masalah cinta yang sederhana tapi ada alam yang disuguhkan oleh penulis yang
membawa kita dapat merasakan adanya kultur budaya dan alam yang kental dalam
daerah pedalaman, banyak kesadaran yang didapat, banyaknya pemikiran-pemikiran
yang harus dipertimbangakan, author rasa buku ini keren banget sih, penulis
sepertinya memiliki riset tersendiri untuk menciptakan novel yang indah ini.
Secara gaya bahasa dan penulisan sangat puitis, dan ini sensasi membaca novel
remaja yang disuguhkan dengan kekayaan alam dan sajak puisi yang indah.
Penasaran kan, kaya gimana isi
novel dan kelanjutan ceritanya, wajib baca.. athor ngerekomendasiin banget
pokoknya buat kalian, kalo cinta indonesia mesti baca buku ini..
“kecerdasan bukan soal angka atau kata-kata di buku tulis. Namun, kecerdasan adalah bagaimana mengajarkan orang lain untuk menghitung, membaca, dan menulis.” (hlm 176,hilang arah)
“lebih baik jasadku yang hilang, dari pada harga diri bangsa ini yang melayang.” (hlm 181, hilang arah)
Terimakasih sudah membaca review sampai berada dititik akhir ini. Saran, kritik dari kalian sangat aku harapkan. Jangan lupa subscribe dan comment ya J
Halo. blogwalking kesini menemukan hal yang baru. Kayaknya novelnya sederhana tapi memikat pembaca ya. saya jadi penasaran, melihat ulasan yang mba tulis. terlihat seperti novel romance tapi sepertinya tidak fokus ke arah situ ya. Jangan jangan ini adalah pengalaman nyata dari penulis novel nya :'D
BalasHapusTerima kasih reviewnya mba, tetap semangat menulis!
Terimakasih ka :) sudah mau membaca sampai di akhir :)
HapusJadi penasaran setelah baca reviewnya.. Hehe
BalasHapusKalau novel yang "senyawa" gimna kak reviewnya? Sudah bacakah?
Nah belum, ditunggu edisi yang senyawa ya :)
HapusYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny