Kolom Cerita : Tabur Tuai


Kadang yang perlu kita lakukan adalah mencari hikmah dari setiap yang terjadi didalam hidup kita. Akhir-akhir ini banyak hal yang terjadi, perlu merenung kadang dan menemukan titik balik dari setiap pertanyaan yang riuh dikepala. Kenapa kadang merasa sendiri banget ya? atau kadang merasa jenuh banget ya? 

Ada beberapa hal yang bisa kita pilih. Pertama, perlukah kita mencari validasi, perlukah kita untuk terpaksa mengikuti dan perlukah kita untuk ikut sesekali. Kedua, atau mungkin ini adalah cara tuhan menghadirkan waktu yang diberikan kepada kita untuk senantiasa menyisihkan waktu untuk berinvestasi yang berguna bagi kehidupanmu kelak. Dari kedua pilihan tersebut, sebetulnya tidak ada yang salah, tergantung caramu menyikapinya dan mungkin sesekali kita perlu tau apa konsekuensinya.

Berinvestasi juga bermacam-macam, tidak selalu tentang uang tapi yang ingin dicarakan ditulisan ini adalah investasi ilmu. Mungkin pernah mendengar kalimat tabur tuai, jadi kalimat ini mendefinisikan bahwa apa yang kamu alami hari ini, adalah hasil dari yang telah kamu lakukan dimasa lalu. Sama halnya ketika kamu memilih untuk menginvestasikan waktu yang kamu miliki untuk menuntut ilmu, ini akan sangat berguna tentunya untuk dirimu dan kamu bisa menerapkan ilmu tersebut dalam pengimplementasian secara langsung dilapangan serta kamu bisa mentransfer ilmu yang kamu miliki dan dibagikan terhadap orang yang tidak kamu kenali dan tidak memintamu sama sekali. Tapi tentunya disetiap pilihan selalu ada konsekuensi yang harus diterima dan dijalani, mungkin merasa jenuh, sepi dan stress. Biasanya yang menguatkan adalah tujuan yang sudah kamu tetapkan. Tenang semuanya akan kembali normal, cukup dirasakan, dinikmati dan dijalani dan jangan merasa terbebani.

Tulisan ini juga bermaksud untuk lebih menyadarkan bahwa tabur tuai itu ada, jangan sampai kita terlalu terlena dan tidak mengetahui arah yang pasti untuk masa depan, apapun yang terjadi didepan nanti, kita tetap perlu memiliki planning. Kita tetap perlu berusaha, walaupun akhirnya tidak sesuai dengan yang rencanakan, karena balik lagi bahwa hidup ini teka-teki dan hidup ini penuh konsekuensi, tidak selalu berbanding lurus, tapi kita perlu tahu usaha apapun yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia, harus selalu yakin bahwa usahamu pasti akan ter-generate dan terakumulasi dikemudian hari. Lebih kepada percaya bahwa rumus hidup seperti itu ada.

Hidup yang saat ini dijalani juga perlu di syukuri dan sesekali di evaluasi, supaya kita tahu langkah apa yang perlu kita lakukan selanjutnya dan mau dibawa kemana kah kehidupan kita ini kelak. Semua ada ditanganmu, yang sesekali kita dipengaruhi oleh orang-orang terdekat kita dalam pengambilan keputusan, tidak apa, karena memang perlu terkadang tapi kadang juga perlu mendengarkan diri kamu sendiri, tinggal menentukan porsinya seperti apa.

[book review] How To Live - Arnold Bennett

 Sering bertanya-tanya dalam hidup, bahwa waktu yang dipakai sehari-hari itu udah cukup memenuhi goals kita atau belum sih? jangan sampai penggunaan waktu yang kita punya, malah jadi boomerang untuk diri kita sendiri. Dalam bukunya Arnold Bennet, menjelaskan bagaimana cara hidup 24 jam sehari. soo pantau terus reviewnya siapa tau bermanfaat.

                                           Judul Buku Bagaimana Cara Hidup 24 Jam Sehari selama
Penulis Arnold Bennet
Editor Nunung Wiyati
Penerjemah Dewi Wulansari
Penerbit Gemilang
ISBN : 978-623-7162-77-3

Blurb

Anda hidup 24 ham sehari atau 168 jam per minggu, dan bekerja hanya sekitar 8 jam  per hari atau 40 jam per minggu. hanya sekitar satu per empat saja waktu yang Anda miliki digunakan untuk bekerja, tetapi sepertinya waktu anda habis hanya untuk bekerja. Hal ini karena aktivitas anda sehari-hari hanya terdiri dari bangun, bersiap-siap untuk bekerja, bekerja, pulang ke rumah, bersantai, tidur lebih cepat supaya bisa bangun pagi untuk bekerja. hal ini tidak hanya merusak diri anda, karena setiap menit pikiran anda hanya terpusat pada kerja, namun juga menjadikan anda tidak produktif.

Buku klasik manajemen waktu, terbit pertama kali pada 1908, ini mengajarkan kepada anda bagaimana memanfaatkan waktu agar hidup lebih bermakna. menantang anda untuk meninggalkan urusan sehari-hari yang biasa-biasa saja dan fokus pada mengejar keinginan sejati. Dengan memanfaatkan waktu ekstra-yang dapat ditemukan awal hari, dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja, di malam hari, dan terutama selama akhir pekan - Anda bisa menetapkan langkah-langkah perbaikan seperti membaca, menikmati seni, merenungkan kehidupan, dan mempelajari disiplin diri. 

Melalui kata-kata yang padat dan kaya motivasi, Arnold Bennett memberikan kepada para pekerja dan orang-orang yang bekerja setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 sebuah nasihat praktis tentang bagaimana menjalani hidup dengan potensi penuh daripada hanya sekedar eksis.

Review

Hidup yang dijalani kadang terlalu singkat, waktu yang sering kali dihabiskan dalam bekerja, setelah itu harus bingung dan menghabiskan waktu dengan hal yang sia - sia. Dalam buku ini Arnold Bennet ia menjelaskan bagaimana cara hidup dalam 24 jam sehari. Namun penjelasan dari buku ini bukan tentang sebuah tutorial tentang bagaimana kita hidup mengelola waktu dengan sebaik mungkin disatu hari itu. insight yang didapat lebih kepada pembentukan habit, mindset, serta pengendalian diri dan pikiran. 

Penyebutan yang tepat mengenai insight yang didapat yaitu cenderung kepada manajemen waktu. yup, betul, sebelum membahas mengenai bagaimana pengelolaan waktu di setiap harinya ataupun manajemen waktu yang harus bagaimana dalam menjalaninya, dalam buku ini lebih memilih untuk membahas akarnya terlebih dahulu.

Memang sejujurnya, saya agak kesulitan dalam membedah buku ini, mungkin karena ini merupakan buku terjemahan yang tentu penulisnya juga bukan berasal dari warga lokal, tapi berasal dari luar negeri yaitu Arnold Bennet, seorang penulis dari Staffordshire, Hanley. Karya yang dihasilkannya pun sudah banyak dirilis dan di publish dimana-mana. Tapi saya akan tetap memberikan review dari sudut pandang saya kepada teman-teman.

Ada beberapa yang bisa dibagikan dari nilai-nilai positif yang didapat didalam buku ini, salah satunya adalah menyadari waktu yang dimiliki secara teratur, amat terbatas. Oleh karena itu, penting sekali dalam menggunakan waktu secara lebih efektif dan melihat dari sudat mana tingkat urgensi yang paling tinggi dan mengaktualisasikan daripada persoalan yang berada dalam tingkat urgensi.

seperti halnya dalam kutipan (Arnold Bennet, 2022 : 6) 

"Penggunaan waktu yang tepat, penggunaan waktu yang sangat efektif adalah soal tingkat urgensi yang paling tinggi dan soal aktualitas yang paling menggetarkan."

Setiap persoalan-persoalan yang datang memang berasal dari kita yang mengawalinya secara amatir, dalam part buku ini menjelaskan mengenai para amatir dalam seni kehidupan. Jika direnungi dengan seksama, kita semua ini memanglah seorang amatiran, yang selalu belajar dan berusaha untuk menjalani deras maupun arusnya kehidupan, selalu bertemu dengan satu percobaan ke percobaan yang lainnya, karena dalam hidup ini adalah tentang belajar. Salah satu pembelajarannya adalah penggunaan waktu selama 24 jam.

Jadi, dalam buku ini memang tidak secara gamblang menjelaskan mengenai pola-pola penjelasan secara tepat sasaran. Namun buku ini memiliki cara tersendiri untuk memaknai setiap part yang disampaikan. Sudah banyak juga yang mereview buku ini baik secara personal maupun melalui kabar berita. Gaya bahasanya memang cukup berat untuk ukuran personal yang lebih suka membaca buku-buku ringan, namun tetap mendapatkan sesuatu yang berarti dalam buku ini. 

Semoga kalian tertarik juga untuk membacanya. Terimakasih sudah membaca sampai diakhir, sampai ketemu di review-review selanjutnya. Untuk request buku apa yang selanjutnya mau di review, bisa dicantumkan dikolom komentar. Bye-Bye Terimakasih