Dua Pilihan : "Aku atau Harga Dirinya"


    Diri yang banyak tenggelam
    Tenggelam dalam laut kesempitan
    Terimakasih sudah mau mengasihi
    Tanpa mau diri ini menyadari

         Hidupnya tak punya siapa-siapa
         Hanya memiliki kami
         Itu sudah lebih dari cukup
         Tak mengapa kata dirinya

    Semua akan baik-baik saja
    Berjalan sebagaimana semestinya
    Jikalau sempat diberi pilihan
    Ia akan memilih aku atau harga dirinya

        Bahkan 1000 ucapan terimakasih
        Tak mampu membayar ketulusan hatinya
        Tidak ada yang bisa menyangka
        Bagaimana sikap dalam diri sesungguhnya

         -kamusmelankolis-

Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk membaca kalimat yang amat tak jelas ini, semoga kalian sedikit terhibur. Kritik dan saran dari teman-teman ditunggu yah ^_^

Dalam Kebimbangan #2


Kupasrahkan pada pemilik hati dan raga ini
Tak ingin terlalu dalam dan jauh
Hingga membuat diri tak tau arah
Dan tak mau pasrah

        Setiap kali mendekat
        Kadang tak tau harus berbuat apa
        Lebih menyukai didalam keadaan yang tak sulit
        Ingin rasanya seperti itu saja

Ingin kembali seperti dulu
Sulit mungkin
Tapi mau bagaimana lagi
Ku bilang, semua ini membimbangkan

        Hanya keinginan dan pengandaian
        Setiap kali merasa terjalin
        Kadang diri merasa teruji
        Harus apa dan bersikap bagaimana..

                           -kamus melankolis-

Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk membaca kalimat yang amat tak jelas ini, semoga kalian sedikit terhibur. Kritik dan saran dari teman-teman ditunggu yah ^_^

Melawan Langkah Yang Lelah #HastagMelankolis


SEPEDA- ku guncang dunia dengan jendela dan kulihat dirimu sedang bersepeda, menungganginya, mengayuhnya dan berkeliling disekeliling kota, ramai tapi tak kau hiraukan.




“ Ingin rasanya berkeliling, mengelilingi ruang yang himpit tanpa udara, biar tahu bagaimana bernafas bersama dengan gravitasi yang tak berfungsi, tidak bermaksud apa-apa hanya saja butuh untuk sejenak melepas lelah menginjak ruang, tempat yang biasa menjadi persinggahan .”

Dalam keramaian, hanya sepeda
Sepeda yang membuatku merasa
Lebih tertarik kepadanya
Bunga yang layu tergeletak begitu saja
Didepan sepeda,

Semuanya sudah begitu layu
Tapi itu tiada menghentikan minatku
Tetap saja kuingin lihat lebih dekat

Semua seakan mengingatkanku
Berkeliling kecil dengan sepeda
Hanya melintasi jalanan kecil

Tak begitu ramai
Mungkin semuanya nampak biasa
Tapi tetap saja,
Kurindu pada masanya

Tuntunan arah, keseimbangan
Dibuatnya dengan tulus
Langkahnya yang mulai lelah
Tapi tak mengalah
Pada kaki yang tak mau jengah

-kamus melankolis-

Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk membaca kalimat yang amat tak jelas ini, semoga kalian sedikit terhibur. Kritik dan saran dari teman-teman ditunggu yah ^_^

Dalam Kebimbangan #1


Tidak ada yang lebih membingungkan selain tentang dirimu, sampai-sampai hati ini dibuat yakin kadang pun ragu.


   Mungkin semuanya nampak biasa
   Tapi sulit, diri ini selalu bersikeras
   Bingung dan bimbang
   Hanya diam yang kulakukan

       Saat tak ada diri ini merasa kehilangan
       Saat ada, diri ini senang
       Semua hanya bisa berlalu
       Kadang berakhir penyesalan

   Apadaya diri ini
   Hanya seorang perempuan
   Yang penuh kebimbangan
   Ingin pergi atau jangan

                     -kamus melankolis-