Selamat ! kamu memasuki zona
aman, disini ada Dilan, kamu tidak akan merasa teracam! Maaf reviewnya sangat
terlambat, mohon maklumi dan selamat membaca ..
Milea : Suara Dari Dilan
Penulis Pidi Baiq
Jumlah 360 halaman
Penerbit Pastel Books
Tahun Terbit 2016
ISBN: 978-602-0851-56-3
”Perpisahan adalah upacara
menyambut hari-hari penuh rindu”
Mengenalnya adalah sebuah
kenyataan yang luar biasa bagi Dilan, Dilan sangat beruntung bisa bertemu
dengan Milea, ia sudah menciptakan kenangan yang indah dan menjadi pembelajaran
untuk berlaku hidup dengan lebih baik tanpa harus berlaku seperti orang lain,
cukup menjadi diri kita sendiri.
“Atau gini, mudah-mudah kamu bisa ngurus hidupmu sendiri daripada harus repot mengurus kehidupan orang lain”
Milea- kata apa lagi yang harus
kuucapkan untukmu, kau hanya yang aku mau bahkan untuk selama-lamanya. Ini ku
persembahkan dan kusuarakan atas ungkapanmu sebelumnya di Novel Dilan 1990 dan
Dilan 1991. Kini aku bersuara...
“Aku akui, aku memang anak nakal, tapi kalau ke Lia aku baik, berarti bagiku Lia itu adalah istimewa, soalnya ke yang lain enggak baik. Coba kamu pikir kalau baiknya kesemua orang, terus baik juga ke Lia, ah, gimana, itu jadi biasa. He.. he.. he” (hlm 127)
Banyak kisah dan penceritaan di
Hidupku, kau pasti belum tahu. Izinkan Dilan untuk menceritakan peristiwa yang
berkaitan dengan pemakan lumba-lumba dan dirinya.
Seperti yang sudah kalian tahu?
Bagaimana akhirnya hubungan Dilan dan Milea di penghujung tahun 1991. Maka
Dilan akan menceritakan seluruh kejadian yang sudah ia alami bersama Milea,
Tuhan dan kawan-kawan. Mudah-mudahan kamu mengerti. Sebagian besar ceritanya
adalah cerita yang belum pernah Milea tahu dan belum Milea ceritakan dalam
Novel sebelumnya.
Sebuah pengenalan si Panglima Tempur,
ia hanya punya sebuah nama yaitu Dilan, bapanya Jendral dan ibunya seorang
guru, punya saudara dan punya sepeda yang ia namai mobil derek. Keren bukan?
Tidak lupa ia punya Tuhan Yang Maha Esa dan tentunya Bi Diah. Ternyata Bi Diah
sudah kerja lama di rumahnya Dilan.
Berawal dari sebuah pertemuan
menjadi sebuah persahabatan, itulah yang dialami oleh Dilan hingga akhirnya ia
masuk ke dalam sebuah geng motornya itu. Mereka menjalin sebuah keakraban,
pertemanan dan mereka senang dan mampu mewujudkan sebuah rasa solidaritas,
termasuk Anhar yang bertemu dengan Dilan melalui cara yang tidak menyenangkan,
namun ujungnya mereka menjadi kawan.
Seperti yang sudah Lia ceritakan
didalam bukunya, mulai dari peristiwa Agen CIA, balas dendam pada Agen CIA,
lalu ditangkap polisi dan Lia sangat kecewa pada Dilan. Kejadian-kejadian itu
kalian akan tahu penambahan cerita maupun klarifikasi dari Dilan langsung
secara detail.
Ada beberapa masa dimana pada
saat kalian membaca Dilan 1990 rasanya Baper, lalu Dilan 1991 kalian akan
merasa sedih dan kasihan pada Milea, dan terakhir Suara Dari Dilan kalian akan
tahu sendiri jika membacanya. Author pribadi merasa terombang-ambing oleh
perasaan dari cerita yang dibawakan bisa dibilang tidak konsisten, tetapi
setelah tahu penambahan cerita dari Dilan membuat Author merasa menjadi tahu
atas kebenaran yang belum terungkap dari Novel Dilan 2 itu, termasuk kasus Akew
meninggal.
Banyak cerita mengenai kehidupan
Dilan termasuk keluarganya, termasuk perasaannya, termasuk anjing miliknya dsb.
Untuk keluarganya, ada masa
dimana Dilan merasa sangat kacau dengan keadaannya. Ia merasa masalah demi
masalah menghampirinya, keadaan keluarganya yang pada suatu hari mengalami
sebuah rasa duka karena Ayah Dilan sang Jendral yang telah mendidik anak-anaknya
untuk bisa berfikir hidup lebih baik kelak, harus pulang ke Rahmatullah. Atas
segala berat hati dan keikhlasan Dilan pasrahkan seluruhnya pada yang diatas,
jika kamu bertanya bagaimana situasi Dilan pada saat itu? Bukan hanya sedih
tapi prihatin.
Dan untuk perasaannya, semenjak
kejadian Dilan dkk ditangkap polisi oleh berbagai macam tuduhan, yang
sebenarnya Dilan dkk tidak melakukan sesuai apa yang dituduh menjadikan hubungan
Dilan dan Milea tidak sama seperti dulu, berujung pada sebuah kabar yang tidak
diketahui, sampai prasangka yang menyertai keduanya. Ingin kembali tenang dan
mengabaikan semua perasaan namun, kini hanya bisa duduk dan bikin puisi :
SAMA-SAMA BAYI
Aku di mana waktu kamu masih bayi?
Aku ingin menjagamu. Tapi, tapi,
aku juga masih bayi waktu itu
(Dilan 1991)
HARI LIA
Pagi untuk Lia.
Siang untuk Lia.
Sore untuk Lia.
Malam untuk Lia.
Aku gak mau istirahat
(Dilan 1991)
Hari-hari penuh rindu sangat
terasa, ketika mereka sedang menjalankan kehidupan yang mereka punya, terpuruk
dengan perasaan yang membelenggu. Tapi apalah arti semua itu toh kehidupan
masih tetap harus dilanjutkan, bukan paksaan tapi tuntutan!
Untuk anjingnya maaf author tidak
bisa menceritakannya, karena ia juga masih dalam keadaan sehat wal’afiat. Jika
kalian penasaran dengan ceritanya ataupun peliharaan Dilan hehe, ayo baca
bukunya. Ada dua pilihan? Beli apa mau gratis? Kalo gratis kalian bisa downlod
apk “Ipusnas” dan ketik Suara Dari Dilan di mesin search-nya.
Seperti yang kalian ketahui bahwa
sudut pandang pada novel ini, ya siapa lagi kalo bukan si Dilan tukang ramal
itu. Mulai dari Cover, it’s okey simple dengan gambar gadis SMA yang
bertuliskan Milea.
Tokoh yang dihadirkan terdapat
beberapa penambahan yang sering diceritakan seperti Remi moore, kang Ewok,
Gunar dll. Kalian juga sangat dianjurkan untuk membaca Novel Dilan 1990 &
1991 sebelum membaca Novel ini, karena jika tidak maka kalian akan susah untuk
paham mengenai jalan ceritanya. Konflik yang dihadirkan tidak membuat kita
bosan, karena cerita yang sudah Lia ceritakan tidaklah diceritakan kembali,
namun justru diberi penjelasan atas konflik yang terjadi.
Jujur author sangat menyukai
tingkah laku Dilan didalam novel ini. Konyol iya, romantis iya, nakal iya.
Seolah kehidupannya saat itu, ia menempatkan dirinya selalu menjadi pemeran
utama dalam hidupnya. Walaupun Dilan masuk dalam suatu geng motor, yang bisa
Author pelajari adalah begitu solid-nya persahabatan mereka, sedih memang
ketika saat dimana persahabatan itu harus menemui sebuah perpisahan dimana
mereka harus menentukan jalannya masing-masing. Tapi percayalah mereka sangat
menghargai suatu persahabatan.
“Biar bagaimanapun tidak ada yang akan baik-baik saja tentang sebuah perpisahan, dan itu adalah perasaan sedihnya, bagaimana kita memulai dari awal dan kemudian mengakhirinya”
Dan sisi lain yang Author suka
juga, melalui rasa hormatnya kepada kedua orangtuanya. Contohnya, bunda. Dia
memang nakal, tapi ia tidak pernah mengabaikan bundanya, ia juga sangat
menyayangi adik dan kakaknya. Tidak lupa pada Ayahnya.
Cerita yang sangat
direkomendasikan untuk para remaja, banyak sekali pelajaran hidup yang bisa
kita dapatkan, hidup tidak melulu soal cinta, tapi tentang seberapa besar kamu
berharap dalam hidup akan lebih baik pada waktunya, saat dulu kamu tidak
seperti itu.
Mari budayaka membaca! Apapun
bukunya, mari ulas sama-sama.
Terimakasih bagi kalian yang
sudah membaca reviewnya mudah-mudahan tergerak juga untuk ikut membaca.
Komentar dan saran kalian sangat author harapkan.