LOHA!HALO! nih aku kasih babang
Dilan lagi buat kalian, aku baik kan?hehe. kalo kalian sudah membaca review
buku Dilan : Dia adalah Dilanku Tahun1990, sekarang mari kita lanjutkan bagian keduanya, kalau tidak mau aku
tidak peduli :D
DILAN 2 : DIA ADALAH DILANKU
TAHUN 1991 [REVIEW]
Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1991
Penulis Pidi Baiq
Jumlah 343 halaman
Penerbit Pastel Books
Tahun Terbit 2015
ISBN: 978-602-7870-99-4
“Aku tidak ingin mengekangmu, Terserah! Bebas kemana engkau pergi! Asal aku ikut” (Pidi Baiq 1972-2098)
Mereka yang sudah resmi
berpacaran diatas materai yang sudah ditandatangani, dan sekarang adalah
hari-hari dimana mereka akan menjalani kebersamaan dan menjalani masa-masa saat
berpacaran.
”Tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa karena menikah, bisa karena berpisah.” (Pidi Baiq 1972-2098)
- Dilan, apa yang mampu ia
lakukan pada Milea? Ia selalu membuat hari-hari Milea menjadi berwarna, ia
selalu mampu membuat untaian kata yang indah melalui puisi yang ia buat di
halaman belakang buku Milea bahkan menyangkut pautkan puisinya yang berhubungan
dengan Dilan sebagai anak Fisika dan Milea sebagai anak Biologi.
“Aku ingin sekolah yang memberi tahu lebih banyak tentangmu melalui pendekatan Fisika dan Biologi.” -Dilan
“PR-ku adalah merindukanmu. Lebih kuat dari Matematika. Lebih luas dari Fisika. Lebih kerasa dari Biologi.” -Dilan
Mun ceuk si Wati mah “Aduhhh si
Dilan mah edan! Bisaan wae” haha. Ya
begitulah Dilan yang menjalani kisah asmara bersama Milea, dengan cara yang
berbeda, dengan perhatian yang berbeda, dengan rayuan yang berbeda tapi
istimewa bagi Milea.
Milea yang dengan mudah
mengungkap pada Wati (saudaranya Dilan) dan Piyan (teman dekatnya Dilan) bahwa
mereka sudah resmi jadian dan Bunda Dilan juga sudah tahu. Hanya Milea belum
mengatakan pada Ibunya, hanya saja menurut Milea belum ada waktu yang tepat
untuk menceritakannya. Yang terpenting sekarang adalah Milea hanya ingin
bersama Dilan, biar pun dunia ini milik siapapum yang berkuasa, mereka tidak
peduli karena dunia tetap milik mereka berdua, tidak bisa diganggu gugat.
“Jika aku berkata bahwa aku mencintainya, maka itu adalah suatu pernyataan yang sudah cukup lengkap.”
-Milea
Suatu hari Milea dipertemukan
dengan teman masa kecilnya, itu sudah lama dan mereka tahu-tahu dipertemukan di
rumah tantenya Milea, dia adalah Yugo. Milea memang sering sekali bermain
dengan Yugo pada saat mereka masih kecil, namun Yugo yang harus melanjutkan
pendidikannya ke luar negeri, mereka sudah tidak saling tahu mengenai kabar
masing-masing.
Berawal dari situlah Yugo
menyukai Milea, Milea pun merasakan. Ingin rasanya Milea bilang “Aku sudah
punya Dilan, dia pelindungku”. Semenjak dari pertemuan mereka di rumah tantenya
Milea, Yugo jadi sering mampir ke rumah Milea, hanya untuk sekedar basa-basi
lah, atau mengirimi Milea makanan. Sumpah Milea itu banyak yang mau, beruntung
sekali Dilan hehe
Dalam cerita Dilan 1991, Dilan
banyak dicemaskan oleh Milea. Milea takut Dilan hilang dari muka bumi ini, ini
serius... Dilan juga terancam dikeluarkan oleh sekolah jika ia terus melakukan
masalah yang dapat merugikan ia maupun orang lain. Memang saat itu Dilan pernah
memukul dan beradu otot dengan Anhar, bukan tanpa alasan Dilan melakukan itu.
Penyebabnya karena saat itu Anhar menampar Milea, Milea tidak pernah mengadu
dan mengatakan pada siapapun termasuk Dilan. Karena saat itu banyak saksi yang
melihat sendiri, dan akhirnya kabar itu sampai di telinga Dilan.
Dari situ Milea jadi takut, Dilan
dikeluarkan jika membuat masalah 1 saja, ia pasti langsung di out dari sekolah.
Tapi Dilan selalu membuat Milea agar ia
tidak perlu cemas, toh masih banyak sekolah yang mau menerimanya.
Pernah suatu ketika Piyan
menelfon pada Lia, katanya Dilan mau melakukan penyerangan, Milea cemas
setengah mati, ia takut Dilan dikeluarkan dari sekolah, ia takut ada sesuatu
hal yang buruk terjadi pada Dilan, ia takut dan sangat takut melebihi
kecemasannya.
Begitu banyak ujian, tantangan
dan rintangan yang datang dalam hubungan Dilan dan Milea. Kalian akan
dihadapkan pada situasi sebagaimana orang yang berpacaran, menurutku kalian
akan mengerti bagaimana sifat Dilan dalam Novel ini, termasuk Lia dan banyak
tokoh lainnya. Jujur author kesal sama Dilan di novel ini pokoknya, tapi kagum
dengan Lia sedikit. kalian tahu kenapa? Pokoknya kalian akan tahu jika membacanya
sendiri. Dilan 1991 ini juga akan menghadirkan banyak keterkaitan geng motornya
dengan kehidupan Lia, tidak seperti Novel Dilan 1990 hanya sedikit.
Alur yang dihadirkan cukup
santai, seperti menjalani hari-hari biasa dalam kehidupan yang biasa dijalani
namun dibagian part menuju akhir Alur yang dihadirkan cepat. Tokoh yang
dihadirkan pun, hanya ditambah beberapa dan selebihnya kalian pasti akan kenal
dengan tokoh yang sering diceritakan di Novel Dilan 1990.
Secara keseluruhan Author tetap
suka dengan karya : PidiBaiq. Dari mulai awal, pembaca akan kebaperan dengan
sosok Dilan, hingga semakin part berlanjut semakin sakit perut karena kebaperan
haha sampai pada endingnya, yang
Author yakin kalian akan sangat merasa kasihan dengan Milea. Penasaran? Ayo
baca ceritanya segera J
Ada satu hal yang ingin diucapkan
dari Dilan :
“Senakal-nakalnya anak geng motor, Lia, mereka shalat pada waktu ujian praktek agama” -Dilan
Ada-ada saja Dilan! Salam hangat
dari Dilan J
Terimakasih bagi kalian yang
sudah membaca reviewnya mudah-mudahan tergerak juga untuk ikut membaca bukunya.
Untuk minggu besok author akan mengusahakan untuk mereview “Suara dari Dilan”
tapi sebelumnya kalian harus membaca review Dilan : Dia adalah Dilanku 1990
& Dilan : Dia adalah Dilanku 1991. Okey Sampai Jumpa! Komentar dan saran
kalian sangat author harapkan.