Tantangan Informasi di Era globalisasi : Review Book


Via IPusnas

Seiring perkembangan zaman, kita dituntut supaya bisa menyikapi secara bijak peluang & dampak pesatnya arus informasi , nah jawabannya ada pada buku “INFORMATICS CHALLENGES” karangan R. Sandy Bachtiar, S Kom tahun 2011. Kalian mesti baca buku ini dijamin informasi sekaligus pengetahuan kalian akan bertambah, percaya atau tidak kita akan dibawa dalam menjelajahi dunia informasi.

Dibelantara dunia ini tidak akan pernah tertinggal akan sebuah kalimat “INFORMASI”. Kata ini adalah sebuah hal yang tidak akan asing lagi di telinga kalian, namun perlu kalian ketahui bagaimana mengenal sebuah infomasi secara mendalam dari mulai dasar hingga tingkatan dewa. Hidup didunia ini tentu mengalami sebuah evolusi atau yang disebut perubahan, bagaimana informasi ini bisa sampai ditangan kita yang dimulai sejak adanya manusia purba yang saya kurang tau bagaimana kebenaran aslinya dari Teori Darwin itu, tapi disini kita tidak akan mengulas mengenai Teori Darwin, jadi buang focus kalian daari topic itu. Kembali lagi, maksud dari evolusi disini hidup itu berkembang sesuai zaman, dimulai dari zaman kemerdekaan, zaman orde lama, zaman orde baru hingga zaman reformasi, tapi kalian tahu? Zaman reformasi masih dimaknai dengan luas yaitu zaman informasi. Yap, dizaman sekarang ini kita sebut sebagai Era Informasi.

Lalu apa Informasi itu?  “adalah serangkaian pengolahan data-data akurat atau pun tidak , yang terfungsikan oleh sebagian pengguna (user)”, jadi dapat disimpulkan bahwa informasi mendasar berasal dari sebuah data-data yang terkumpul yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi suatu berita atau kabar tertentu. Kalian tahu? Informasi yang didapat pada zaman sekarang sangatlah mudah yaitu kita mengenal dengan yang namanya INTERNET, sehingga informasi apapun dapat terekspos secara cepat dan mudah, sehingga tentu ini menimbulkan sedikit kerisauan pada pihak media cetak yang harus berjuang untuk tetap eksis dan mempertahankan iklan yang ada di media cetak tersebut.

Dan dalam setiap hal tentu kita harus mengingat akan suatu hal dimana ada sisi postif yang didapat pasti memiliki sisi negatifnya juga, sehingga informasi yang terasa memudahkan tentu bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam menghadapinya. Dalam hal ini berhubungan dengan dunia pendidikan yaitu melihat generasi penerus bangsa akan memiliki kompeten yang unggul ataupun tidak hal ini berpengaruh pada kurikulum yang ada, mengapa begitu? Apabila setiap guru lebih menekankan pada aspek penghafalan tentu murid bisa jenuh dalam belajar, yang seharusnya mereka bisa mengemabangkan bakat-bakat mereka disekolah dengan public speaking ataupun debat antar siswa untuk saling berargumen mengeluarkan pendapatnya masing-masing dengan masih diselingi oleh minat dan bakat siswa tentu belajar akan menjadi hal yang menyenangkan, hal ini tentu harus dipertimbangkan oleh pemerintah setempat dimana di Era Informasi ini seharusnya kita sama-sama mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas, sehingga pola pikir bangsa ini bisa kita mindset sedikit untuk menuju pembaruan.

Intinya setiap tantangan harus terus dihadapi bukan hanya untuk diresapi. Karena perjalanan sejuta mil berawal dari satu langkah kecil, kita tidak akan pernah bisa sampai garis finish jika kita tidak melewati garis start ____”Kutipan”
Bahkan pencipta Search Engine sendiri seperti “Google” bukanlah hal yang mudah namun melalui proses panjang terlebih dahulu untuk melewati tantangan dalam menciptakan informasi.

Karena sesungguhnya hambatan tidak hanya ada pada penciptanya namun kita sebagai netters pun menghadapi hal yang sama.
Siapkan dirimu untuk masa depan menuju pembaruan yang akan membawa kita untuk terus berevolusi menuju tekhnologi.




Fashion DIY #ReviewBooks + Tips

Fashion DIY #ReviewBook + Tips

Via IPusnas

WHAT DO YOU THINK ABOUT FASHION?
MAYBE, I THINK FASHION CAN DESCRIBE ABOUT MY WEAR..

Yap, that’s right!! Tapi pastilah dibalik makna fashion masih banyak makna yang lebih luas tentunya, so, what you wear just,  bayangan dasar yang menjadi acuan fashion.
disini kita akan ulas mengenai buku yang berjudul “DIY FASHION PROJECT”. Buku ini meluncur pada tahun 2014, udah lama banget ya pastinya, so sekarang tahun 2017! Walaupun bisa dibilang buku ini lama, tapi manfaatnya tahan lama, buku ini bisa jadi rekomendasi banget buat kamu para pecinta fashion tentu bisa menjadi inspirasi tentunya.

Nah, kalian tahu DIY pada judul buku tersebut maksudnya apa?? Beruntung banget kalian yang baca blog ini, DIY itu adalah sebuah singkatan yaitu Do It Yourself. Jadi buku ini mengajak kita untuk kreatif, mandiri dari sekarang. so come on, open your eyes, guys!! Dunia itu gak stuck di situ aja.

DIY FASHION PROJECT ini adalah sebuah buku dari tokoh inspiratif yang memiliki fashion blogger terkenal tentunya dengan gaya yang baik. Tokoh inspiratifnya itu ada Evita Nuh, June Paski, dan Sabila Anata. Dari ke 3 tokoh itu memiliki fashion blogger dengan ciri khasnya masing-masing.
Membahas mengenai ciri khas ke-3 tokoh itu kita bisa lihat dari bagaimana style mereka dalam berpakaian tentunya. Dimulai dari Evita Nuh, bisa dibilang ia cenderung memiliki style yang bisa dibilang tomboy tapi tetap terlihat girly. Dan untuk June Paski ia lebih menyukai style yang tertutup karena menurutnya dengan begitu ia akan terlihat rapi dibanding dengan memakai pakaian yang terbuka, June Paski juga sangat menyukai model blazer apapun setiap pakaian yang ia pakai. Dan untuk Sabila Anata, seperti layaknya kebanyakan perempuan ia sangat menyukai tampilan girly real. Jadi bisa kita simpulkan bahwa kecenderungan berpakaian seseorang itu berbeda-beda.

But, ketika kalian baca buku ini, yakin cara pemikiran kalian mengenai fashion akan condong mengikuti style sendiri dibanding mengikuti trend, maksudnya apa? Yups,from the book can we learn that, kamu bisa menciptakan fashion kamu sendiri sesuai dengan kepribadianmu tanpa harus memaksakan mengikuti trend fashion yang sebetulnya sangat berbeda dengan kepribadianmu, maksudnya disini bukan berarti kita tidak boleh mengikuti trend, sah-sah saja siapapun boleh mengikuti trend. Namun dari buku ini menjelaskan bahwa trend itu bukan segalanya, artinya suatu saat trend itu tidak akan bertahan lama atau kadaluarsa dan terus menciptakan sesuatu yang baru, namun jika kamu mulai berkreasi dengan diri kamu sendiri mengenai fashion yang kamu buat, itu sangat bertahan lama, bahkan tidak akan terlihat kadaluarsa dan dengan begitu kamu pun akan memiliki penampilan yang berbeda tentunya,. Karena sejatinya trend fashion yang bertahan lama adalah trend fashion yang kamu ciptakan sendiri and the wear by you solo. Like, Evita Nuh say that :

“ jadilah berbeda dan tunjukkan kepada setiap orang bahwa kamu adalah kamu”




Dan tentunya fashion dilihat dari sisi wanita dan sisi pria, yang tetap harus dikonstankan dalam artian tidak hanya menonjol hanya dalam girl fashion but have constant with boy fashion, like June Paski say that :

Cool! Yang June Paski lihat dalam fashion itu ia melihat sisi jantan dengan kelembutan, artinya fashion not to stuck just masculine or just feminim but that is can mix.



So, dengan begitu fashion ternyata bisa menjadi tantangan tersendiri tentunya, like, Sabila Anata say that :

Right! Saling berhubungan ya..so, Tantangan itu membuat hidup kita menarik dan mengatasinya membuat hidup kita penuh arti, jadi tantangan itu bukan hanya menyebrangi samudra atau lautan namun fashion yang kita buat adalah suatu tantangan tentunya, jadi kita harus banyak bersyukur akan tantangan dan ujian yang ada pada hidup kita karena dengan begitu hidup kita akan lebih berarti.
So, if you say that fashion is expensive, say to the NO!, fashion itu murah jika kita bisa memanfaatkan apa yang ada, artinya berfikirlah bahwa ternyata baju yang sudah ketat atau baju bekas masih bisa kita manfaatkan
--------------
Point 1

Kemeja yang ketat masih bisa kita manfaatkan, yaitu kita bisa menggunting ujung bagian lengan tepatnya diatas pundak dan dibagian kancing kita copot semua sehingga kemeja yang ketat pun menjadi leluasa karena pada bagian tangan dan kancing-kancingnya sudah dibuka, dan pastinya kita bisa gunakan bajunya sebagai outher.



---------------
Point 2

Bagaimana menghadapi baju yang sudah tidak terpakai dan berlengan ¾ namun kita tidak menyukai potongan baju ¾ ?. Gampang, pasti logika yang kita pikirkan adalah “bagaimana caranya supaya si baju bisa menjadi berlengan panjang (standar)”. Jika itu logikanya maka kita bisa memilih kain sebagai penambal baju berlengan ¾ dan tentunya pilih warna kain yang cocok setelah itu kita bisa mengukur kira-kira panjang kain yang dibutuhkan, lalu jahit dan kita bisa mengaplikasikannya dengan outher yang tadi  telah dibuat.

Yuk sama- sama berfikir untuk mewujudkan dunia fashion semakin baik dengan Do it Youself yakinlah kita bisa. Semoga bermanfaat
Inspiration By : “DIY Fashion Project”